
Di era digital saat ini, kemudahan akses terhadap data pribadi membawa tantangan serius, terutama di sektor kesehatan. Digitalisasi layanan kesehatan mempercepat akses informasi, namun juga meningkatkan risiko kebocoran data sensitif pasien. Sistem informasi rumah sakit, rekam medis elektronik, dan aplikasi kesehatan menjadi target potensial bagi pelaku kejahatan siber. (ISO/IEC 27701)
Tren global menunjukkan peningkatan serangan siber di sektor kesehatan. Berdasarkan 2025 “Breach Barometer” report, tahun 2024 sektor kesehatan mengalami lonjakan pelanggaran data hingga 300 juta catatan pasien, meningkat 26% dari tahun sebelumnya.
Ancaman terhadap data kesehatan kini semakin nyata dan kompleks. Data pasien bukan hanya berisi informasi media, tetapi juga data identitas pribadi yang sangat sensitif. Menurut Undang-undang No 24 Tahun 2013. Data Pribadi Penduduk yang harus dilindungi memuat:
- Keterangan tentang cacat fisik dan / atau mental
- Sidik jari
- Iris mata
- Tanda tangan dan
- Elemen data lainnya yang merupakan aib seseorang
Kondisi ini menuntut rumah sakit dan institusi kesehatan untuk tidak hanya mengandalkan sistem keamanan tradisional, tetapi juga mengadopsi pendekatan yang lebih menyeluruh dan terstruktur dalam mengelola risiko keamanan informasi. Kegagalan dalam mengantisipasi ancaman ini tidak hanya berpotensi menimbulkan kerugian finansial yang besar, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan dan keselamatan pasien, serta menimbulkan konsekuensi hukum.
Langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh Rumah sakit dan Individu:
Bagi Rumah sakit:
- Audit dan Sertifikasi: Melakukan audit keamanan informasi dan memperoleh sertifikasi ISO/IEC 27001, ISO/IEC 27701, atau ISO 27799 untuk memastikan sistem manajemen keamanan informasi yang efektif.
- Pelatihan Karyawan: Memberikan pelatihan rutin tentang keamanan siber kepada staf untuk meningkatkan kesadaran dan respons terhadap ancaman.
- Implementasi Teknologi Keamanan: Mengadopsi teknologi enkripsi, firewall, dan sistem deteksi intrusi untuk melindungi data pasien.
Bagi Individu:
- Kesadaran Privasi: Memahami pentingnya menjaga kerahasiaan data pribadi dan berhati-hati dalam membagikannya.
- Penggunaan Aplikasi Resmi: Menggunakan aplikasi kesehatan yang terpercaya dan resmi untuk menghindari risiko kebocoran data.
- Pembaruan Sistem: Memastikan perangkat lunak dan aplikasi selalu diperbarui untuk mendapatkan perlindungan terbaru terhadap ancaman siber.
Kesimpulan
Dengan meningkatnya ancaman siber, rumah sakit dan individu harus proaktif dalam menerapkan langkah-langkah keamanan. Kebocoran data tidak hanya membahayakan privasi individu, tetapi juga dapat merusak reputasi, kondisi keuangan, hingga mengancam keselamatan pasien. Kendatipun, institusi kesehatan harus bersikap proaktif dengan mengimplementasikan dan memanfaatkan teknologi serta sistem manajemen keamanan informasi yang efektif.
Peran CBQA Global dalam mitigasi risiko
CBQA Global menawarkan layanan sertifikasi, training dan gap audit untuk membantu organisasi dalam menerapkan standar keamanan informasi data pribadi pasien. Berikut adalah beberapa standar ISO yang relevan dalam sektor kesehatan.
Standar | Fokus Utama | Relevansi dalam sektor kesehatan |
ISO/IEC 27001 | Sistem manajemen keamanan informasi | Melindungi seluruh data dan proses administrasi rumah sakit dari ancaman siber dan kehilangan data |
ISO/IEC 27701 | Privasi dan pelindungan data pribadi | Menjamin pengelolaan data pribadi pasien sesuai regulasi dan meningkatkan kepercayaan publik |
ISO 27799 | Keamanan informasi kesehatan | Perlindungan spesifik data kesehatan, termasuk rekam medis elektronik dan data biometrik |
CBQA Global, bersama tim ahli berpengalaman, siap mendukung rumah sakit dan institusi kesehatan dalam memperkuat sistem manajemen keamanan informasi.
Klik di sini untuk terhubung dengan kami melalui WhatsApp, atau langsung mengisi formulir registrasi training, atau hubungi kami melalui email di info@cbqaglobal.com